Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Riset UI: Aplikasi Online Tambah Penghasilan Mitra Ojol Sampai 45 Persen

image-gnews
Sejumlah pengemudi ojek online menunggu penumpang di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Sejumlah pengemudi ojek online menunggu penumpang di Stasiun Palmerah, Jakarta, Kamis, 21 Maret 2019. TEMPO/Muhammad Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia atau LD FEB UI menyebut adanya penggunaan teknologi bisa menambah pendapatan bagi mitra pengemudi ojek online atau Ojol. Sepanjang tahun 2018, tambahan penghasilan bagi mitra Ojol bisa mencapai 45 persen.

BACA: Riset: Tarif Ojek Online Naik, Konsumen Hanya Mampu Rp 2.000

Hal itu tertuang dari hasil riset terbaru yang dilakukan oleh LD FEB UI bertajuk “Dampak Gojek terhadap Perekonomian Indonesia pada Tahun 2018.” Dalam survei ini disebutkan bahwa mitra Ojol berkonstribusi bagi perekonomian hingga Rp 16,5 triliun. Survei serupa juga pernah dilakukan oleh LD FEB UI pada 2017 namun angkanya baru berkisar Rp 8,2 triliun.

Wakil Kepala LD FEB UI, Paksi C.K. Walandouw mengatakan kontribusi yang semakin besar dari menunjukkan bahwa teknologi mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi digital. "Gojek sebagai salah satu pemain utama di industri teknologi ini telah menunjukkan kemampuan inovasi teknologinya untuk memperluas peluang penghasilan," kata Paksi saat mengelar konferensi pers di The Hook Resto, Jakarta Selatan, Kamis 21 Maret 2019.

BACA: BPTJ Ungkap Berlarutnya Shelter Ojek Online di Stasiun MRT

Adapun kontribusi kepada perekonomian didapatkan dari dengan cara mencari selisih penghasilan mitra pengemudi sebelum menggunakan dengan setelah menggunakan aplikasi. Selisih inilah yang kemudian dikalikan dengan jumlah populasi mitra pengemudi yang menjadi sampel.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Paksi menuturkan, rata-rata penghasilan mitra Ojol juga berada di atas Upah Minimal Kabupaten usai menjadi mitra. Misalnya untuk wilayah Jabodetabek rata-rata penghasilan mitra pengemudi menjadi Rp 4,9 juta per bulan. Sedangkan di luar Jabodetabek rata-rata menghasilkan Rp 3,8 juta per bulan.

Sementara itu, sepanjang tahun 2018 mitra pengemudi dari taxi online atau Go-Car, mampu menyumbang kontribusi kepada perekonomian hingga Rp 8,5 triliun. Sedangkan, rata-rata penghasilan yang didapatkan mitra taksi onlie sepanjang tahun mencapai Rp 6 juta per bulan untuk wilayah Jabodetabek. Di luar Jabodetabek mitra meraup penghasilan rata-rata Rp 5,5 juta per bulan.

Paksi mengatakan dalam riset ini sampel pengemudi Ojol yang dipakai sebanyak 3.886 orang dan taksi online sebanyak Rp 1.010 orang. Semua mitra merupakan pengemudi yang menjadi mitra dari GOJEK. Sedangkan lokasi penelitian dikakukan di sembilan kota diantaranya, Jabodetabek, Medan, Palembang, Makasar, Denpasar, Yogyakarta dan Surabaya.

Paksi berharap, hasil riset ini bisa meningkatkan pengetahuan publik mengenai potensi dan manfaat dari adanya aplikasi online seperti Gojek. "Serta bisa menjadi basis bagi pemangku kepentingan dan pengusaha atau pelaku industri," kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

1 hari lalu

Ilustrasi ojek online atau ojol wanita.
Hari Buruh, SPAI Desak Pemerintah Hapus Hubungan Kemitraan antara Pengemudi Ojol dengan Aplikator

SPAI kembali mendesak pemerintah untuk menghapus hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dan kurir dengan aplikator.


Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

2 hari lalu

Unjuk rasa Aliansi Buruh Bandung Raya memperingati May Day 2024 di Cikapayang Dago Park, Bandung pada Rabu, 1 Mei 2024. TEMPO/M.Rafi Azhari
Hari Buruh Internasional, Aksi Unjuk Rasa di Cikapayang Dago Park

Aliansi Buruh Bandung Raya melakukan unjuk rasa menyuarakan perjuangan mereka saat Hari Buruh Internasional atau May Day di Cikapayang Dago Park


Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Ilustrasi TikTok. shutterstock.com
Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.


Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

4 hari lalu

Logo Apple. TEMPO/Wawan Priyanto
Apple Hapus Aplikasi yang Dapat Hasilkan Gambar Telanjang Menggunakan AI Generatif dari App Store

Apple telah secara aktif membangun reputasi untuk pengembangan AI yang bertanggung jawab, bahkan sampai melisensikan data pelatihan secara etis.


Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

4 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.


Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

6 hari lalu

Tentara Korea Selatan dan AS berfoto setelah latihan tembak bersama di lapangan pelatihan militer di Pocheon pada 14 Maret 2024 sebagai bagian dari latihan militer gabungan tahunan Freedom Shield antara Korea Selatan dan Amerika Serikat. JUNG YEON-JE/Pool via REUTERS
Alasan Militer Korea Selatan Bakal Larang Penggunaan iPhone dan Apple Watch

Militer Korea Selatan melarang anggotanya menggunakan iPhone bahkan Apple Watch. Apa alasannya?


Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

7 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
Konflik TikTok dengan AS Makin Panas: ByteDance Mau Jual?

Bagaimana nasib TikTok di AS pasca-konflik panas dan pengesahan RUU pemblokiran aplikasi muncul di sana?


Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

7 hari lalu

Ilustrasi pesawat (Pixabay)
Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

9 hari lalu

Galih Loss. Foto: Instagram.
Profil Galih Loss, TikTokers yang Ditangkap Karena Penistaan Agama

Profil Galih Loss yang ditangkap Ditreskrimsus Polda Metro Jaya terkait penistaan agama.